Peserta BKSN 2025 korwil kaling pamong sabda pemateri dan panitia BKSN 2025.
Minggu 10 Agustus 2025, bertempat di Aula Sehati Sejiwa Seksi Kerasulan Kitab Suci Paroki Pinang mengelar Sosialisasi Materi BKSN atau Bulan Kitab Suci Nasional tahun 2025. Dengan mengusung tema “Allah Sumber Pembaruan Relasi dalam Hidup”, kegiatan ini menjadi momen penting bagi umat untuk memperdalam iman melalui empat pokok permenungan: pembaruan relasi dengan diri sendiri, sesama, keluarga, dan Allah. Kegiatan ini dihadir oleh Koordinator Wilayah, Ketua Lingkungan dan Pamong Sabda, sebanyak 200 orang.
Kata Sambutan dari Bapak Petrus Maryana, Korbid Pewartaan 1.
Kegiatan dimulai tepat jam jam 13.00. Acara dibuka dengan lagu Indonesesia Raya, dilanjutkan dengan lagu MARS ARDAS KAJ 2022 2026 - Berdirilah Teguh, Janganlah Goyah!, doa pembukaan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Pak Petrus Maryana sebagai Koordinator Bidang Pewartaan 1. Pak Maryana menyampaikan bahwa menggarap lebih baik setiap dinamika perubahan zaman, meskipun barangkali di antara kita tahu bahwa bacaan, kutipan yang dipakai dalam Bulan Kitab Suci sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi dinamika zaman yang kita hadapi berbeda, nah itu namanya Kitab Suci yang kontekstual. Jadi mari kita terjemahkan masing-masing di lingkungan bersama dengan perangkat di lingkungan.
Pengantar Tema oleh Bapak Margo Yuwono
Sebagai pengantar, Bapak Margot Yuwono mengajak umat memahami makna tema BKSN 2025 yang bersumber dari Kitab Zakharia dan Kitab Maleakhi. Ia menekankan bahwa Allah selalu memanggil umat-Nya untuk bertobat dan memperbarui relasi, sebagaimana tertulis dalam ayat emas tahun ini: “Kembalilah kepada-Ku, maka Aku pun akan kembali kepadamu” (Za. 1:3). Pak Margot menegaskan, pembaruan relasi bukan sekadar perbaikan hubungan antar manusia, tetapi berakar pada kesadaran bahwa Allah adalah sumber segala pembaruan. Kehidupan yang dikehendaki oleh Allah adalah kehidupan yang diwarnai dengan kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama.
Pak Margo Yuwoono memberi pengantar tentang tema BKSN 2025.
Dalam Bulan Kitab Suci Nasional 2025 ini, kita akan belajar dari dari Nabi Zakharia dan Nabi Maleakhi. Dari nubuat yang disampaikan oleh keduanya, kita akan belajar tentang pembaruan relasi dalam hidup, baik dengan 1). diri sendiri, 2). dengan sesama, 3). dalam keluarga, dan 4). dengan Allah.
Materi 1 – Pembaruan Relasi dengan Diri Sendiri
Pembicara: Adrian Nattan
Pemateri 1 Ardian Nathan.
Adrian membawakan refleksi dari Zakharia 1:1–6. Ia mengajak umat diajak merenungkan Zakharia 1:1–6. Seperti bangsa Israel yang baru kembali dari pembuangan, umat diingatkan untuk bertobat dan kembali pada jati diri sebagai anak Allah. Pertobatan bukan sekadar menyesali kesalahan, melainkan juga berdamai dengan diri, menerima kelemahan, dan merawat kesehatan rohani maupun mental. Peserta diajak untuk refleksi pribadi: “Apa yang akan saya lakukan untuk memperbarui diri? Bagaimana saya bangkit dari kegagalan?”
Materi 2 – Pembaruan Relasi dengan Sesama
Pembicara: Fransisca Perdamaian (Dame)
Pemateri 2 Fransisca Perdamaian (Dame).
Mengacu pada Zakharia 7:1–14, Dame menekankan bahwa ibadah sejati tidak berhenti pada ritual, melainkan harus mewujud dalam kasih kepada sesama. Tuhan menolak puasa yang hanya formalitas, dan menghendaki ibadah yang nyata: menegakkan keadilan, mengasihi janda, yatim piatu, pendatang, dan orang miskin. Dame mengajak umat untuk keluar dari zona nyaman dan menjadi pembawa harapan bagi yang menderita. Pertanyaan refleksi mengajak umat untuk jujur: Apakah ibadah saya hanya rutinitas, atau sungguh-sungguh mengubah relasi saya dengan sesama?
Materi 3 – Pembaruan Relasi dalam Keluarga
Pembicara: Theresia Mery
Pemateri 3 Theresia Merry.
Mengambil perikop Maleakhi 2:10–16, Theresia menegaskan bahwa kesetiaan dalam keluarga adalah cermin kesetiaan kita kepada Allah. Allah menegaskan: “Aku membenci perceraian”, karena perkawinan adalah perjanjian kudus yang menghadirkan Allah sendiri. Ketidaksetiaan dalam rumah tangga mencerminkan ketidaksetiaan terhadap Allah. Ia menyoroti tantangan keluarga masa kini, termasuk tingginya angka perceraian dan melemahnya komunikasi suami-istri. Di tengah meningkatnya angka perceraian, ajakan Nabi Maleakhi tetap relevan: menjaga kesatuan suami-istri dan menumbuhkan generasi beriman.
Materi 4 – Pembaruan Relasi dengan Allah
Pembicara: Fransisca Rahmawati
Pemateri 4 Fransisca Rahmawati.
Fransisca Sebagai penutup, Maleakhi 3:13–18 menyoroti keluhan umat Israel yang merasa sia-sia beribadah karena orang fasik tampak lebih beruntung. Tuhan menegaskan bahwa Ia tidak pernah lalai: orang benar akan menjadi “milik kesayangan-Ku” dan pada waktunya keadilan Allah akan nyata. Umat diajak untuk tidak goyah dalam iman, melainkan terus memperdalam relasi pribadi dengan Allah lewat doa, Ekaristi, dan Sakramen Tobat.
Ajakan Aksi Nyata
BKSN 2025 tidak hanya berhenti pada pertemuan dan refleksi, melainkan diwujudkan dalam gerakan nyata. Tahun ini KAJ menggalang Gerakan 1000 Alkitab untuk membantu saudara-saudari di pelosok negeri yang belum memiliki Kitab Suci. Melalui aksi ini, umat diajak mewujudkan Sabda Allah secara konkret: berbagi firman agar semakin banyak orang mengalami pembaruan relasi dengan Allah.
Peserta antusias mendengarkan paparan materi.
Sesi diskusi atau tanya jawab diwarnai dengan pertanyaan terkait bagaimana jawaban-jawaban yang pas dan praktis untuk disampaikan ke umat lingkungan terkait dengan tema BKSN. Karena diperkirakan tema ini akan menjadi tema yang menarik di zaman sekarang, ketika Relasi dengan sesama dan Tuhan mulai renggang.
Pak Sihono dalam sesi tanya jawab.
https://drive.google.com/drive/folders/1yEiAHpf5HXyaNSZpo2r4JHmrHfAf8UY6?usp=sharing
Tuhan memberkati. Berkah Dalem.
Teks dan foto : Tim SKKS